1. Perusahaan ritel dapat menggunakan informasi
dari social media seperti Facebook,
Twitter, Google+ untuk menganalisis
bagaimana perilaku, persepsi pelanggan terhadap suatu produk atau brand dari
perusahan.
2. Perusahan
manufaktur dapat memantau kondisi peralatan setiap saat (real-time), sehingga
dapat memperkirakan waktu terbaik untuk mengganti peralatan. Karena mengganti
terlalu cepat akan merugikan/buang-buang uang atau kalau terlambat akan
menyebabkan produksi terganggu karena kerusakan peralatan.
3. Perusahaan manufaktur juga bisa memantau produk
yang baru launching melalui social sedia untuk mengetahui apakah ada isu
after-sales sehingga dapat mencegah kegagalan garansi yang menyebabkan
publikasi besar yang dapat merusak citra produk dan perusahaan.
4. Perusahaan periklanan dapat menggunakan
informasi dari social media untuk mengetahui tanggapan terhadap promosi/iklan
yang baru diluncurkan.
5. Rumah
sakit dapat merekam catatan medis pasien sehingga big data tersebut bisa
digunakan untuk menganalisis kecenderungan sakit pasien
6. Pemerintahan dapat menggunakan informasi dari
social media untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah
7. Jasa Keuangan dapat menggunakan analisis big
data untuk melihat aplikasi asuransi yang dapat segera diproses, dan mana yang
perlu divalidasi dengan dilakukan kunjungan oleh agen asuransi
8. Jasa Perbankan dapat menggunakan rekaman
transaksi nasabah untuk mengetahui kemungkinan adanya kegiatan kejahatan
seperti pencucian uang, atau juga untuk merekam catatan kebiasaan karyawan
dalam rangka mendeteksi kemungkinan fraud.
9. Tim olahraga dapat menggunakan big data untuk
tracking penjualan tiket, mengetahui kondisi pemain dan probabilitas akan
mengalami cedera dan bahkan strategi bermain dari tim.
Komentar
Posting Komentar